A.
Etika Penulisan Email
Panjang
dari setiap baris yang kita tulis diusahakan tidak lebih dari 65-75 karakter.
Hal
ini dikarenakan ada beberapa program applikasi email yang melakukan pemotongan
teks pada bagian yang tidak tepat dan dapat membingungkan pesan yang
disampaikan.
Perlu
berhati-hati dalam menuliskan pesan melalui email
Sebab pesan tersebut akan tetap tersimpan
secara permanen pada inbox penerima pesan selama ia tidak menghapusnya dan
dapat meneruskan pesan tersebut dengan mudah keorang lain.
Jangan terlalu banyak mengutip.
Usahakan
menghapus bagian-bagian yang tidak perlu jika harus mengutip pesan, dan hanya
menjawab bagian-bagian yang relevan saja. Pesan yang terlalu panjang
memakan file yang besar, yang membuat loading menjadi lambat, yang
berarti akan menambah beban pulsa tidak hanya pada pihak penerima, juga
pada pihak si pengirim.
Untuk
mengirimkan email yang disertai dengan file lampiran (attachment) dengan ukuran
besar ( diatas 50 kb)
Sebaiknya kita meminta persetujuan terlebih
dahulu. Alasannya adalah file dengan ukuran besar menyebabkan penuhnya inbox
milik orang tersebut dan akan bermasalah apabila penerima memiliki kapasitas
inbox berukuran kecil.
Perlakukan e-mail secara pribadi
Jika
seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada Anda secara pribadi, Anda
tidak sepatutnya mengirimnya ke forum umum, seperti kelompok grup,
atau mailing-list. Email pada dasarnya adalah alat komunikasi personal.
Meminta
persetujuan jika ingin meneruskan email yang kita terima pada orang lain.
Meneruskan email yang kita terima kepada orang
lain atau pihak lain tanpa meminta persetujuan dari pengirimnya merupakan
tindakan yang tidak etis karena kita telah menyalahgunakan kepercayaan yang
telah diberikan kepada kita, apalagi kalau email tersebut sifatnya rahasia dan
pribadi.
Jangan gunakan huruf kapital
Penggunaan
huruf tidak dalam huruf kapital
seluruhnya. Sebab penulisan seperti ini dapat diasumsikan bahwa pesan tersebut
disampaikan dengan nada marah.
Jangan Membicarakan Orang Lain
Jangan
membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekan- kejelakannya.
Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. E- mail memiliki fasilitas
bernama 'Forward', yang mengizinkan si penerima akan meneruskannya
(forward) ke orang lain.
Jangan gunakan CC
Jangan
cantumkan nama-nama pada kolom CC jika ingin mengirimkan mail ke beberapa orang.
Jika Anda melakukan hal itu, semua orang yang menerima e-mail Anda, akan
bisa melihat alamat-alamat e-mail orang lain. Umumnya orang tidak suka
bila alamat e-mailnya dibeberkan di depan umum. Maka lebih baik menggunakan BCC
(blind carbon copy). Dengan cara ini setiap orang hanya akan bisa
melihat alamat e-mailnya sendiri.
Jangan gunakan format HTML
Jika
Anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan Anda, jangan gunakan format HTML
tanpa Anda yakin bahwa program e-mail rekan Anda bisa memahami kode HTML.
Jika tidak, pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong. Sebaiknya,
gunakan plain text.
Jawablah Secara Masuk Akal
Jawablah
setiap pesan e-mail secara masuk akal. Jangan menjawab dua tiga pertanyaan
dalam satu jawaban. Apalagi, menjawab pesan e-mail yang panjang lebar, dan Anda
menjawab dalam satu kata: "Good." Wah, ini sangat menyebalkan.
Penulisan
Judul email sebaiknya harus jelas dan mendiskripsikan isi pesan yang terkandung
didalamnya.
Seberapapun pentingnya suatu pesan yang
dikirim,tetapi judulnya tidak jelas bisa jadi email tersebut tidak dibaca oleh
penerima karena dianggap sebagai email iseng dan tidak penting.
B.
Etika Penulisan Mailing List
Etika
penulisan mailing list sebenarnya sama saja seperti etika berkomunikasi. Etika komunikasi ini
adalah pendapat penulis tentang sopan santun dalam berkomunikasi di mailing
list. Etika komunikasi tersebut terutama
untuk milis yang membernya tidak saling mengenal. Untuk milis yang membernya memang sudah saling
mengenal contohnya teman-teman satu angkatan maka akan mempunyai aturan yang
lebih flexible. Oleh karena anggota yang saling mengenal terkadang ejekan
secara pribadipun tidak masalah dalam konteks guyonan dan tidak keterlaluan. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan agar komunikasi yang dijalankan menjadi lancar.
1.
Baca dengan seksama aturan yang dibuat moderator.
Sebelum memposting pesan ke milis sebaiknya dipelajari baik-baik
aturan milis tersebut. Beberapa milis membuat aturan supaya anggotanya mudah
untuk memilih-milih informasi yang ingin dibaca. Contohnya untuk memposting
informasi ada milis yang mensyaratkan anggotanya untuk menulis subject diawali
[info]. Untuk menanyakan tentang informasi diawali dengan [butuh info]. Baca
dengan seksama apakah diperbolehkan postingan yang agak menyimpang dari topik
utama milis tersebut. Info penting yang sebenarnya tidak terlalu relevan dengan
milist tersebut ada juga yang memfasilitasi dengan menambahkan [OOT] pada
subject. Akan tetapi ingat bahwa kata Out of Topic ini tidak otomatis
menghalalkan kita untuk memposting sesuatu yang tidak relevan dengan milis
tersebut. Tertib dalam memposting akan membantu teman kita yang tidak ingin
membaca topik yang menyimpang dengan memakai filter di email. Kewajiban dari
seorang moderator adalah membuat aturan-aturan yang disepakati bersama untuk
komunikasi yang nyaman di milis.
2.
Setelah mengetik pesan, baca kembali pesan kita dan pikirkan kembali apakah pesan yang kita tulis itu layak untuk
disampaikan di milis yang mungkin anggotanya ribuan orang. Untuk mengetahui
member milis bisa diliat di web milis tersebut. Milis antenna yang diikuti
penulis mempunyai member lebih dari 2000.
3.
Hindari tanggapan yang sangat singkat misalnya “setuju”.
Apakah manfaat kita menanggapi seperti ini?
Ingat bahwa pesan “setuju” akan dikirimkan ke seluruh anggota yang mungkin
adalah ribuan atau ratusan ribu email. Kalau kita melakukannya berarti kita
ikut andil dalam memperpadat trafik internet hanya untuk sesuatu yang kurang
bermanfaat. Orang lain yang membuka email kita juga tidak mendapatkan manfaat
apapun.
4.
Jangan pernah menyerang personality
Dalam beradu pendapat atau membahas suatu persoalan tidak ada
keterkaitan antara persoalan tersebut dengan penulisnya, jadi jangan pernah
menyerang pribadi tersebut. Argumentasi harus diarahkan terhadap isi pesan itu
bukan terhadap kelemahan si penulisnya.
5. Kirim pesan melalui
alamat email pribadi jika isi email kita tidak ada kaitannya dengan member
lain. Sering sekali dalam sebuah milis karena merasa yang berpendapat
adalah teman kuliahnya atau teman semasa kecil, lalu menanyakan kabar lewat
milis tersebut. Ingat ribuan orang mendapat email sampah dari kita jika kita
melakukan hal ini. Lebih bijaksana jika kira mengirimkan email yang bersifat
pribadi seperti contoh tersebut langsung ke orang yang dituju.
6. Attachment yang agak
besar sebaiknya diupload pada web milis tersebut. Keuntungan menggunakan
fasilitas upload file di web milis itu yaitu attachment tidak akan terkirim ke
seluruh email peserta. bagi peserta yang quota emailnya kecil tentu menjadi
masalah tersendiri jika mendapat kiriman attachment yang agak besar. Selain itu
peserta lain dapat dengan mudah mendownload di web milis tersebut jika
sekiranya attacment itu penting. Jadi isi pesannya cukup menjelaskan kalo ada
attachment yang di upload di fasilitas File milis tersebut.
7. Sebelum menanyakan
sesuatu sebaiknya melihat web milis terutama arsip pesan yang telah ada.
Sering kali pertanyaan sudah dijawab pada waktu lampau. Dengan bermodal search
pada hostori pesan dan membaca hal yang terkait akan membuat milis yang kita
ikuti tidak membahas hal-hal yang sebenarnya sudah pernah didiskusikan. Dalam
bertanya juga diharapkan dikemukakan latar belakang dan permasalahan dengan
jelas sehingga orang yang akan menjawab mengerti betul permasalahan yang
dihadapi penanya.
8. Ingatlah pepatah
“mulutmu adalah harimaumu”. Hal ini juga berlaku untuk menulis pesan di
milis, karena tulisan itu adalah penyambung lidah kita. Untuk itu marilah
berhati-hati dalam menulis. Dunia maya juga mempunyai aturan yang efeknya juga
bisa saja berujung pada masalah hukum jika ada yang mempersoalkan tulisan kita.
Daftar
Pustaka